Laman

Wednesday 5 October 2011

Sinapsis Kita Jelas Berbeda

Saat ku gambarkan. .
Bagaikan senyawa matriks dirimu untukku. Tempat dimana ingin aku melekatkan semua perasaan yang tak pernah ada ujungnya ini. Kau menopangku dengan berbagai serat kolagenmu yang bersifat gagah itu. 

Aku mencintaimu dengan eksokrin melalui cara istimewa. Dan Feromon sebagai bahasa komunikasi kita.
Namun, entah karena suatu apa, aku justru merasa bahwa diriku ini semakin mirip lakuna, dimana matriks mu hanya mampu terbungkus dalam ruang-ruang kecil di sekelilingku. Tak sampai padaku. Sehingga aku tetap terkungkung dalam mesentrium ku, yang hanya berani secara diam-diam menautkanmu dalam hati. Masih malu hati ini menilikapikal mu. Keadaanku hanya berupa lamina retikularis atau lamina basalis.
Lapisan dasar. Belum juga kucapai epitel hatimu.
Aku hanya aku yang masih saja tak  bisa lolos dari histaminmu.  Yah, permeabilitas hati yang kau miliki cukup sombong untuk ku lalui. Aku lemah untuk itu.  Berulang kucoba mensintesis matriksmu dengan kondrosit yang aku miliki, lagi lagi aku tetap tak bisa.
Aku sadari satu hal. .
 Zona sinapsis kita jelas berbeda.
Tetap ada batasan berupa mesotelium di antara kita.
Terdapat mesoderm, penengah kita.
membiarkannya tetap menjadi jaringan embrional , sampai masanya menjadi jaringan dewasa :')

No comments:

Post a Comment