Aku menulis karena anggap saja kita sedang berdialog di sini. Entah kamu baca atau tidak.
Tapi kalau memang tidak sempat kamu baca, aku harap suatu saat kita bisa membacanya bersama. Dengan kamu ada di sebelahku dan kepalaku terbaring di atas lenganmu. Nanti kita tertawa bersama melihat aku sedang rindu-rindunya pada masa ini.
Monday 11 January 2016
Sunday 10 January 2016
Ujung malam.
Seharian ini dadaku bergetar hebat. Terus saja seperti itu padahal sudah kutarik napas dalam berulang kali. Hingga ujungnya, air mataku menetes. Ternyata seberat ini rasanya menunggu. Berarti sabarku masih kurang. Berarti tawakkalku masih setengah-setengah. Berarti percayaku masih sedikit.
Thursday 7 January 2016
Subscribe to:
Posts (Atom)