Laman

Sunday 28 September 2014

Masih lama kah di luar?

Jadi, sudah berapa ribu langkah yang kamu buat saat berada jauh dariku?
Dan apa saja yang kamu lakukan di sana?
Aku menghitung waktu navigasimu ternyata lama sekali, Tuan. Padahal aku sudah sejak dulu  di depan pintu menunggu kepulanganmu.


Masih betah jauh dari aku? Atau masih sangat penting kah urusanmu? Apa ya tidak rindu aku? Pulanglah sebentar, Tuan. Aku tau kamu teramat lelah. Aku juga ingin mengurusmu. Kemari, dekatlah denganku.

Di rumah sudah ada secangkir teh hangat dan cinta yang menumpuk untukmu.
Kalau kau tak pulang malam ini, aku takut tehnya jadi dingin dan tak mampu lagi menghangatkanmu. Lagi-lagi aku harus habiskan dengan menyesapnya sendiri, menikmati kesepian daripada membuang manisnya di atas tempat cuci piring. Aku tamatkan satu cangkir yang seharusnya untukmu itu.

Tapi tak apa, Tuan, kalau memang Tuan masih belum ingin pulang, aku akan tetap membuatkanmu teh hangat pada malam-malam selanjutnya.

Tapi kau pasti pulang ke rumah kita kan?

No comments:

Post a Comment