Laman

Thursday 7 January 2016

Allah Maha Sempurna

"Allah akan selalu memberikan jawaban terbaik."


Itu adalah perkara yang sekarang aku pegang teguh. Tentang sebuah keyakinan bahwa entah suka atau susah, jika itu datangnya dari Allah pasti akan sempurna.
Aku sedang menata banyak hal. Mengupayakan langkah yang lagi-lagi kubuat menujumu.
Banyak sudah drama yang terlewati bertahun-tahun ini, hati banyak diuji tentang siapa sandaran terakhir, melompat kesana kemari, mencari kebahagiaan dimana-mana, kukira sudah bertemu, tapi ujungnya selalu gagal berhenti jika semakin menjauh darimu.

Berulang kali aku meminta jawaban dalam shalat. Pada perang batin yang luar biasa hebat, akhirnya sudah kuputuskan akan kuserahkan semua perasaan bulat utuhku padamu lagi. Aku memintamu langsung pada Allah. Semoga Allah pun akhirnya berkata "Iya".

Nanti kedepannya akan banyak sekali hal berat yang kita temukan, tapi aku berjanji, aku akan menemanimu berjuang dan membangun semuanya dari titik nol. Aku akan berjanji selalu belajar menjadi yang paling sabar berjalan bersamamu, yang paling takzim menjadi makmummu, yang paling ta'at menjadi pasanganmu, dan yang paling mampu menyeimbangkan perasaanmu.

Ketahuilah, bersamamu aku melihat banyak hal baik dan aku selalu merasa dicukupi. Maka jika memang kamu akhirnya, aku bersyukur.

Kita berdua sudah melalui banyak hal. Dan aku benar-benar berterima kasih, kamu dengan begitu berbesar hatinya masih menumbuhkan cinta dan membibit kesiapan untukku.
Cukuplah sementara ini, hanya kita berdua dan beberapa orang terdekat kita yang merasakan debar. Dan cukuplah hanya kebahagiaan yang kita miliki.
Aku aminkan perkataanmu, "Semua yang sudah lalu biarkan. Kedepannya insyaAllah bisa diperbaiki."

Aku hanya berdoa, semoga kamu disegerakan datang lalu memintaku.
Semoga ibu dan bapak lekas merestui.
Dan kedua orangtuaku menyukaimu. Ah, tapi mereka berdua pasti langsung jatuh cinta memiliki menantu sepertimu. Semoga.

Nanti, saat akad sudah terucap dan punggung tanganmu pertama kalinya aku cium, ketahuilah bersamaan dengan itu, aku abdikan hidupku untuk mencintai dan mengasihimu dan aku serahkan seluruhnya yang ada di diriku. Baik dan burukku. Kuat dan lemahku. Raga dan jiwaku. Miliki itu semua.

Ah, aku bahagia ternyata aku tetap menjadi penulis tentangmu sampai sejauh ini.
Semoga semuanya berjalan lancar.

Sampai nanti kita bertemu di ruang tamu membicarakan banyak persiapan, calon suamiku. :)

No comments:

Post a Comment