Laman

Saturday 21 January 2012

"Lelahnya Menunggu Hal yang Semi-Nyata"

Sepertinya aku memang bukan tipe orang yang ahli dalam menunggu sesuatu yang semi-nyata. Melelahkan saat kita terlalu indah berkhayal, tapi lagi lagi kenyataan yang ada malah menciptakan sebuah kepesimisan. Aku yang biasanya bercerita tentang resahnya aku, malah sering diremehkan orang, betapa cengengnya hatiku.


Kenapa harus menyerah dalam menunggu seseorang, jika itu mengajarkan kita tentang arti kesetiaan yang berharga? Selama aku masih memiliki jantung yang belum berhenti berdetak, sama halnya dengan kekuatanku belum habis kan?
Nah, lalu kenapa aku harus mengundurkan diri dalam sebuah penantian? Mungkin menjadi tak rasional jika aku hanya sangat menginginkan diakui statusnya. Tapi, memang itu mauku.

Untuk seseorang yang berada pada mimpiku hampir di setiap malam, entah hanya sebatas namamu yang aku ucap atau aku bermimpi melihatmu secara langsung. Beri aku sedikit kegigihan. Aku ingin sekali saja kau mau menopang letihnya aku sendiri.

Hanya kepercayaan bahwa Takdir Tuhan akan berakhir indah sajalah yang mungkin sedikit menjadi satu motivasiku.

Tiap aku berbicara dalam diam, aku selalu memperbincangkan "Apa kabarmu? Masihkah teguhmu sama seperti aku melihatmu 3bulan lalu."


With Love,


AisyaDz.

2 comments:

  1. 3 bln yg lalu..??
    lohh...
    lelah mnunggu..??
    yahhh.....:)

    ReplyDelete
  2. Haha. Menunggu itu sangat melelahkan farr. Apalgi menunggu sendiri dan untuk sesuatu yang tak pasti :') rasane pengen berhenti ae. .

    ReplyDelete